Wanita Haid Ketika Haji dan Umroh, Bagaimana Pelaksanaannya?
Wanita dikaruniai fitrah yang berbeda dengan pria, salah satunya yaitu harus mengalami yang namanya menstruasi atau haid setiap bulannya. Banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh wanita saat masa haid terutama dalam hal ibadah, karena salah satu syarat melakukan ibadah yaitu suci dari hadas dan najis. Sedangkan darah haid termasuk hadas besar, sehingga aktivitas ibadah dapat dilakukan saat seseorang sudah bersuci (thaharah).
Jadi, bagaimanakah bila seorang wanita yang tengah menunaikan ibadah haji atau umroh kemudian ia memasuki masa haid? Apakah hajinya sah, dan bagaimana cara mengatasinya? Mungkin sebagian dari kita belum mengetahui ilmu dan informasi yang lengkap tentang hal ini. Berikut akan diuraikan bagaimana cara mengatasi situasi seseorang yang haid saat melaksanakan ibadah haji dan umroh.
Agar ibadah haji dan umroh semakin maksimal, yuk simak informasinya sampai akhir!
Bolehkah Menjalankan Rangkaian Ibadah Haji dan Umroh Ketika Haid?
Ketika melaksanakan ibadah haji maupun umroh, ada ritual ibadah yang tidak boleh dilakukan yaitu thawaf. Hal ini didasarkan pada hadits, dari Aisyah ia berkata, Nabi SAW telah bersabda,
“ Lakukan apa saja yang dikerjakan oleh orang yang melaksanakan ibadah haji kecuali thawaf di Baitullah hingga engkau suci.” (HR. Muslim)
Dalam hadits Rasulullah yang lain menyebutkan, “Thawaf berkeliling Ka’bah adalah shalat. Oleh sebab itu jangan banyak bicara di dalamnya.”
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa thawaf yang merupakan salah satu rukun haji dan umroh, bentuk ibadahnya serupa dengan shalat, yang syarat sahnya wajib dalam keadaan suci atau terbebas dari hadas kecil ataupun hadas besar. Sedangkan haid termasuk ke dalam hadas besar, jadi harus menunggu suci untuk bisa melaksanakan thawaf.
Dalam hadits dari Aisyah yang lain, beliau menceritakan pengalamannya ketika perjalanan beribadah haji bersama Rasulullah, lalu ia mengalami haid.
“Aku ikut dalam haji wada’ bersama Rasulullah SAW, saat tiba di Makkah, aku mengalami haid sehingga tidak bisa melakukan thawaf di Ka’bah dan tidak menjalankan rukun sa’i. Akupun menceritakan hal ini kepada Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda, ‘Lepas gelunganmu, bersisirlah serta berniatlah ihram untuk berhaji’.” (HR. Bukhari)
Jadi, yang diharamkan untuk dikerjakan saat wanita haid hanyalah rukun thawaf. Sedangkan bentuk ibadah yang lain seperti sa’i, wukuf di Arafah, bermalam di Mina dan Musdalifah tetap boleh dilakukan.
Terdapat beberapa pendapat tentang pelaksanaan haji seorang perempuan ketika mengalami haid, terutama dalam hal thawaf ini. Menurut madzhab Syafii, seorang perempuan yang sedang haid boleh mengerjakan rangkaian ibadah haji kecuali thawaf, dan harus menunggu hingga kondisi suci baru melaksanakan thawaf.
Berbeda menurut madzhab Hanafi yang berpendapat bahwa pelaksanaan thawaf harus dalam kondisi suci. Maka, apabila seorang wanita yang tengah haid melakukan thawaf, maka thawafnya sah terapi harus membayar dam atau denda. Landasannya adalah firman Allah, “Hendaknya mereka melakukan thawaf di sekitar Ka’bah.” (QS. Al-Hajj: 9)
Pendapat lainnya, apabila seorang wanita melaksanakan haji lalu ditengah-tengah haid, maka thawafnya boleh diwakilkan oleh orang yang telah melakukan thawaf. Pendapat terakhir, boleh dengan mengonsumsi obat yang dapat mencegah atau menghentikan haid untuk sementara waktu. lalu ia bersuci dan melanjutkan thawaf.
Hal yang Harus Dilakukan Supaya Ibadah Haji dan Umroh Tetap Berjalan Lancar Ketika Haid
Maka dari itu agar ibadah haji Anda berjalan dengan lancar, terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut tipsnya:
- Seorang wanita yang mengalami haid saat haji, mencoba untuk menerima dengan ikhlas ketentuan Allah yang terjadi. Menyadari benar bahwa hal tersebut merupakan ketentuan dari Allah, serta berusaha untuk menahan diri dari larangan saat haid sebagai bentuk ketaatan terhadap Allah.
- Memperbanyak mengingat kepada Allah, melaksanakan bentuk ibadah lain yang termasuk rangkaian ibadah haji yang dibolehkan dengan sungguh-sungguh contohnya sa'i, wukuf, mabit dan seterusnya.
- Jika memilih opsi untuk mengkonsumsi obat pencegah haid, pastikan darah menstruasi benar-benar berhenti dan Anda dalam keadaan suci.
- Adapun yang membolehkan untuk tetap melaksanakan thawaf ketika haid, pastikan untuk membersihkan diri lalu memakai pembalut yang aman agar darahnya tidak tembus dan mengenai masjid.
Nah, itu dia beberapa hal terkait pelaksanaan haji serta umroh ketika haid. Semoga dapat menambah ilmu dan informasi kepada Anda ketika mengalami hal tersebut sewaktu menunaikan haji atau umroh.