Tauhid dalam Kalimat Talbiyah Haji
Banyak dari kita yang mungkin asing dengan istilah kalimat Talbiyah, meskipun sebenarnya kita semua pasti sudah pernah atau bahkan sering mendengarnya. Ya, kalimat yang selalu diucapkan oleh umat muslim yang melaksanakan ibadah umroh maupun haji di Tanah Suci, yang berbunyi
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Artinya :
“Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan hanyalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu”. [HR. Muslim]
Ada fakta unik dibalik kalimat Tabiyah, yaitu bahwa dahuluorang-orang kafir Quraisy juga melakukan haji dan juga melakukan tawaf yang merupakan peningglan Nabi Ibrahim a.s. Mereka pun mengucapkan kalimat Talbiyah meskipun dengan susunan kata yang tidak persis sama dengan kalimat Talbiyah yag diucapkan oleh para jamaah umroh dan haji saat ini. Alih-alih mengesakan Allah, mereka menambahkan kata-kata sekutu dalam kalimat Talbiyah, yakni dengan kata “Kecuali sekutu yang Engkau miliki” yaitu berhala-berhala orang kafir Quraisy sembah sebagai sekutu bagi Allah. Tentunya itu melenceng jauhbdari makna dan tujuan talbiyah yang merupakan kalimat yang menunjukan Ke-Esaan Allah Subhanahuwata’ala, justru menunjukn kesyirikan.
Suatu hari, Rasulullah mendengar kalimat itu diucapkan oleh salah seorang suku Qurisy, kemudian Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
وَيْلَكُمْ قَدْ قَدْ فَيَقُولُونَ إِلَّا شَرِيكًا هُوَ لَكَ تَمْلِكُهُ وَمَا مَلَ
“Celakalah kalian, cukuplah ucapan itu dan jangan diteruskan.” Tapi mereka meneruskan ucapan mereka; illaa syariikan huwa laka tamlikuhu wamaa malaka (kecuali sekutu bagi-Mu yang memang Kau kuasai dan ia tidak menguasai).” Mereka mengatakan ini sedang mereka berthawaf di Baitullah. [HR. Muslim no. 1185]
Adapun kalimat Talbiyyah yang kita ucapkan saat ini sesusai dengan yang telah Rasulullah ajarkan. Berikut beberapa makna dari kalimat talbiyah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ
“Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu.
Makna kalimat ini: Saya benar-benar adalah memenuhi panggilan-Mu wahai Allah
لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَبَّيْكَ
Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu
Makna kalimat ini: Adalah menyatakan tidak ada sekutu bagi Allah dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah
إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan hanyalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu”
Makna kalimat ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim:
حمداً لله الذي هو من أحب ما يتقرب به العبد إلى الله
وعلى الاعتراف لله بالنعم كلها
“Pujian kepada Allah adalah yang paling bisa mendekatkan hamba kepada Allah yaitu mengakui bahwa Allah yang memberikan nikmat semuanya.” [Mukhtashar Tahdzib Sunan 2/335]
Dari arti kalimat Talbiyyah di atas sangat terlihat jelas makna ketauhidan yang terkandung dalam kalimat Talbiyyah. Sangat tepat rasanya jika kita mengucapkan kalimat Talbiyah dengan sungguh-sungguh dalam menghayati maknanya, dengan demikian akan memupuk rasa kecintaan kita kepada Allah Subhanahuwataala. Bukan hanya rasa cinta namun juga rasa takut, tunduk, bersyukur dan berserah diri. Semoga kita bisa menjadi salah satu orang yang terpanggil untuk mengucapkan kalimat Talbiyah di Tanah Suci.